Tips Memilih Bahan Kaos



Untuk memakai kaos yang nyaman, tentu dibutuhkan pengetahuan dalam memilah dan memilih bahan. Jangan sampai terpincut karena harga yang murah atau desain yang menarik lalu merasa tidak nyaman setiap memakai kaos tersebut. Tentunya berbeda bagi mereka yang memang memburu kaos murah dengan gambar unik. Namun bagi yang memang mencari kualitas bahan, tips berikut barangkali bisa bermanfaat sebelum mencari kaos baik di FO atau di lapak pinggir jalan. 

Bahan

Bicara bahan berarti kita bicara tentang tebal dan tipis. Sebaiknya bahan kaos haruslah bisa menyerap keringat, tidak terlalu tebal dan kaku, dan juga tentu saja tidak panas. Biasanya bahan kaos berjenis cotton combed karena lebih halus dan nyaman untuk dipakai sehari-hari. Bahan ini juga lebih tahan lama dan kalau dicuci tidak akan melar. Dari sisi kerapihan jahitan, benang pada cotton combed lebih halus.

Di pasaran bahan cotton combed yang sering dijual adalah 20s. Biasanya semakin tinggi tingkatnya maka bahan kaos tersebut semakin halus, dan tentu saja harganya semakin mahal juga. Kalau mencari kenyamanan berpakaian, pilihlah kaos yang di atas 20s, seperti 30s. Biasanya kaos 30s banyak dijual di Tanah Abang, Jakarta.

Kualitas Cetak

Terlepas dari desainnya, perhatikan pula kualitas sablon dari kaos yang kita pilih. Meski gambarnya menarik, kalau mudah luntur buat apa? Jenis sablon ada dua, yaitu sablon manual dan sablon mesin. Selain bergantung pada perawatan, kekuatan dan daya tahannya juga dipengaruhi dari apa yang kita pilih. Jika Anda menggunakan digital printing, desainnya cenderung lebih tahan lama meski harganya memang lebih mahal (jika dihitung massal).
Maka sebelum berburu kaos murah di Bandung, ada baiknya memperhatikan kualitas bahan dan kualitas cetaknya terlebih dulu.



Selamat berbelanja!

Mengenal (Lagi) Bahan Kaos



Kaos murah di Bandung memang banyak, sebagaimana kaos mahal pun juga tidak sedikit. Untuk menilai kualitas kaos, apakah sesuai atau tidak dengan harganya, kita memang harus mengetahui bahan kaos tersebut. Katun combed adalah bahan yang berkualitas nomor wahid, banyak brand-brand terkenal menggunakan bahan tersebut seperti Spyderbilt, No Fear, Billabong, Giordano, Esprit, Joger, C59, IEBE, Dagadu dan lainnya. Biasanya serat dari bahan jenis ini lebih halus dan jahitannya pun rapi sehingga orang yang jeli pun tidak menemukan kecacatan.

Selain itu, kaos murah di Bandung juga menggunakan bahan kualitas nomor 2, yaitu katun carded. Berbeda dengan sebelumnya, serat benang pada bahan ini kurang begitu halus dan hasil rajutan bahannya pun kurang rata. Namun kelebihan katun combed dan carded ini adalah bahannya tidak panas dan bisa menyerap keringat.

Di bawahnya ada TC (Teteron Cotton) yang merupakan katun tidak murni alias campuran dengan Polyester. Sifatnya kurang bisa menyerap keringat sehingga tidak cocok untuk mereka yang sering beraktifitas di lapangan. Namun bahan ini tidak susut atau melar meski dicuci berkali-kali. Sangat cocok untuk mereka yang bekerja di kantor ber-AC dan tidak terlalu hobi berbelanja kaos.

Kemudian ada juga baha CVC alias Cotton Viscose yang 55% dari kaos jenis ini terbuat dari Cotton Combed. Tidak mudah susut kalau dicuci jika dibanding Cotton. Apalagi bahan ini juga menyerap keringat. Dan bahan lainnya adalah Polyester yang terbuat dari serat sintetis. Serat ini dihasilkan dari minyak bumi dan sifatnya panas kalau dipakai.

Jadi, silahkan pilah pilih dulu sebelum membeli kaos murah di Bandung!

Mengenal Jenis Benang



Selain bahan, memilih kaos juga dilihat dari benangnya karena sangat berhubungan dengan tingkat ketebalan alias gramasi kaos tersebut. Apalagi kaos murah di Bandung memakai jenis benang yang berbeda-beda. Untuk itu kita perlu mengenalnya satu per satu sebelum membeli agar kaos yang mau dipakai atau dijual tersebut memenuhi standart ekspektasi kita atau konsumen.

Pertama adalah benang 20s, dipakai biasanya pada jenis rajutan Single Knitt. Ketebalan/gramasinya berkisar antara 180-220 gram/meter persegi. Lalu ada benang 24s, masih untuk jenis Single Knitt dengan ketebalan 170-210 gram/meter persegi. Kemudian benang 30s untuk bahan kaos dengan gramasi 140-160 gram/meter untuk rajutan Single Knitt dan Gramasi 210-230 gram/meter persegi untuk Double Knitt. Terakhir adalah benang 40s yang biasanya dipakai untuk bahan dengan gramasi 110-120 gram/meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt. Jenis benang ini juga bisa dipakai untuk rajutan Double Knitt untuk gramasi 180-200 gram.

Mengenal benang dan juga bahan adalah modal awal untuk membeli kaos. Tidak hanya itu, bagi mereka yang berencana membuka usaha jual beli kaos, pengetahuan tentang keduanya mutlak dibutuhkan agar harga yang ditetapkan tidak melebihi atau kurang dari nilai yang sepantasnya. Bagi mereka pemburu kaos murah di Bandung, menjelajah setiap sudut kota kembang untuk mendapat kaos-kaos berkualitas murah tentu harus punya modal minimal ini: product knowledge.

Mengenal Jenis Sablon



Kalau benang dan bahan adalah kualitas yang tidak kasat mata untuk dinilai, maka sablon dan desain adalah wajah depan dari kaos yang kita pakai. Mungkin orang lain tidak peduli terhadap bahan yang kita pakai dan bagaimana jenis benangya, namun mereka akan kagum dengan desain yang kita pakai. Apalagi kalau unik dan menggelitik. Namun semua itu bisa cepat pudar kalau kita tidak kenal dengan sablon yang dipakai.

Rubber adalah jenis sablon yang paling sering dipakai. Biasanya bisa dipakai untuk kaos berwarna gelap dan terang karena mampu menutupi rajutan kain. Ramuan khusus dibutuhkan cat rubber apabila menyablon di atas bahan dasar kain yang melar karena cat dapat mengikuti kelenturan kain dan juga memiliki daya tahan yang lama.

Pigmen adalah sablon yang biasa digunakan untuk bahan berwarna terang. Sifatnya yang menyerap ke dalam kain membuat sablon ini cocok untuk warna-warna seperti putih, kuning dan lain-lain. Sedangkan Plastinol merupakan jenis sablon yang untuk mengeringkannya butuh sinar infra merah. Meski terkesan mahal, namun sablon ini mampu mencetak dot/raster super kecil dengan hasil yang maksimal, apalagi ramah lingkungan dan hemat.

Selain itu ada juga sablon Glow in the Dark, cocok buat mereka yang mencari kaos seperti senter, yang bisa menyala kalau berada di tempat yang gelap. Kemudian ada Reflektif yang bisa menyala kalau disinari oleh sumber cahaya. Ada juga sablon Discharge dengan kemampuan menghilangkan warna dasar kaos yang kemudian diisi dengan warna baru sesuai keinginan.

Ini adalah sebagian dari jenis sablon, masih banyak sablon-sablon lain yang belum kita ekspose. Selamat meneliti!

Tips Merawat Kaos



Setelah mengenal bahan dan benang serta jenis sablon, kita juga harus mengerti tentang cara mencuci kaos agar kaos murah atau kaos mahal yang kita beli tidak cepat pudar dan berubah. Setidaknya ada 35 kali proses pencucian sebelum akhirnya warna sablon berubah. Dan itu tidak tergantung kualitas tinta.



Berikut tips merawat kaos hasil sablonan:

-Anda disarankan membaca aturan yang tercantum di bagian leher kaos. Barangkali ada bahan-bahan yang dilarang digunakan untuk mencuci kaos tersebut seperti pembersih platisol. Perbedaan antara satu bahan dengan bahan lain membutuhkan penanganan yang juga berbeda.



-Supaya tidak mengotori, pisahkan pakaian putih dengan yang warna. Sayang kalau kaos putih Anda berubah menjadi hijau gara-gara dicuci di baskom yang sama dengan kaos yang warnanya mudah luntur.



-Jangan terlalu kuat menggosok sablon bagian, baik ketika mencuci maupun mengeringkan karena bisa merusak kualitas sablon. Untuk itu perlu dipisahkan antara kaos yang kainnya lembut dengan bahan kasar seperti jaket kulit, jeans dan lainnya.



-Disarankan menggunakan air dingin kalau Anda mencuci dengan deterjen. Kalau mencuci dengan tangan, gunakan rasio deterjen yang disarankan.



-Mencuci kemeja kotor bisa dengan air hangat. Meski demikian,  jangan menggunakan agitasi yang berlebihan meski sangat bersahabat denga ukuran kemeja. Mencucilah dengan putaran yang halus/lembut untuk menghindari penyusutan.



-Utamakan menggunakan pengering alami daripada mesin pengering.



-Jika sablon menggunakan tinta plastisol, jangan disetrika karena bisa menyebabkan sablon tersebut meleleh dan mencair. Sifatnya yang berbasis air biasanya resisten terhadap panas setrikaan.



Selamat mencuci!

Awas Penyakit Kulit !



Memakai kaos memang enak. Selain santai, kaos juga lebih nyaman dibanding kemeja yang pakai kancing sampai ke bawah. Namun kita harus hati-hati dalam memilih kaos murah, karena salah memilih bahan bisa-bisa malah menimbulkan penyakit kulit. Di antara penyakit kulit yang sering terjadi karena salah pilih kaos adalah panu. Penyakit ini timbul dari bahan yang tidak adaptif terhadap kebutuhan fisiologi tubuh seperti kurang mampu menyerap keringat. Bahan kaos seperti ini biasanya tidak bisa melepas panas tubuh secara maksimal sehingga dapat memperlebar pembuluh darah. Keringat lalu terperangkap di dalam bahan sehingga terjadi peningkatan pada kelembaban kulit yang membuat koloni-koloni bakteri dan jamur tumbuh subur. Selain panu, penyakit kulit yang timbul dari kondisi ini adalah kurap dengan bintik menonjol yang gatal, dan jamur kanida yang basah dan juga gatal.

Selain itu, hindari juga menggunakan kaos bekas. Biasanya banyak lapak yang menjual kaos-kaos bekas dari luar negeri. Meskipun dari negara-negara Eropa sekalipun, dan harganya murah serta model menarik, kaos bekas bisa membawa aneka bakteri, jamur dan bahkan virus. Apalagi kita tidak tahu siapa pemilik kaos tersebut sebelumnya, apakah kulitnya sehat atau justru sudah berpenyakitan. Meski direndam dengan air panas dan dicuci berkali-kali dengan deterjen mahal, sama sekali tidak ada jaminan bahwa virus dan bakteri yang menempel di kaos tersebut akan steril. Maka sebisa mungkin hindari membeli kaos bekas.

Belilah kaos murah berkualitas yang sudah terjamin baru dan tidak terkontaminasi oleh penyakit kulit sebelumnya.